Artikel Terbaru

Ini Dia Perkembangan Teknologi Ciptaan Anak Bangsa

Teknologi kini berkembang sangat pesat, banyak bermunculan teknologi terbaru . Di Indonesia juga tidak kalah dengan negara lainnya yang mengembangkan teknologi. Inovasi - inovasi teknologi banyak yang diciptakan oleh anak bangsa Indonesia. Misalnya dalam contoh pengurangan pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan bio plastik dan dalam bidang pertanian. Contohnya sebagai berikut :

Bioplastik


Seorang pemuda asal bali bernama Kevin Kumala berhasil menciptakan inovasi berupa bioplastik. Bioplastik tersebut tercipta akibat rasa prihatin dirinya akan kondisi pantai bali yang dipenuhi sampah. Setelah percobaan bahan plastik menggunakan jagung, kedelai, dan singkong, pilihan pun jatuh kepada singkong. Hal tersebut karena menghasilkan produk lebih banyak dengan harga yang murah.

Kevin mengungkapkan bahwa bioplastik karyanya benar-benar aman untuk makhluk hidup. Plastik dari singkong tersebut dalam 90 hari akan hancur dan menjadi kompos tanaman bila diletakkan dalam tanah. Menurut Kevin, inovasi bioplastik ternyata kurang mendapat apresiasi dari masyarakat Indonesia. Kevin memaparkan bahwasannya peminat justru banyak yang datang dari luar negeri.

Aplikasi Pemantau Tanaman


Teknologi pertanian karya anak bangsa selanjutnya adalah suatu aplikasi yang mampu mengukur kelembapan dan nutrisi dalam suatu tanaman. Aplikasi tersebut bernama Habibi, dikembangkan oleh perusahaan startup Indonesia yang bernama Habibie Garden. Pemantauannya yang real time, dapat dimanfaatkan oleh petani untuk mengurangi rusaknya tanaman dan meningkatkan hasil panen.

Cara penggunaan aplikasi Habibi sangatlah sederhana. Anda hanya perlu meletakkan alat di lahan. Lalu data-data seperti temperatur, cahaya, kadar air, kelembapan, dan nutrisi tanah akan diproses dan dikirimkan ke smartphone anda. Selanjutnya terdapat pengontrol yang bernama Habibi dosis pump yang mampu memberikan pupuk serta air kepada tanaman secara terukur dan tepat.

Drone Sawah


Meskipun drone bukanlah berasal dari Indonesia, namun Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa tengah, berhasil memanfaatkan teknologi tersebut untuk kegiatan pertaniannya. Pemanfaat drone di Kecamatan tersebut adalah sebagai penyemprot pestisida. Karena teknologi tersebut, penyemprotan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.

Selain bisa mengurangi dampak terpaparnya pestisida terhadap penyemprotnya, penyemprotan pestisida ini bisa dilakukan sangat cepat untuk lahan yang luas. Dipaparkan bahwa penyemprotan satu hektar sawah hanya dilakukan selama setengah jam. Sedangkan apabila menggunakan cara manual bisa memakan waktu hingga tiga jam lamanya. Sangat inovatif bukan?

Tidak ada komentar